Bali memang indah, tapi keindahannya datang dengan kebiasaan yang harus kita hormati. Kalau kamu belum tahu apa yang boleh atau tidak, artikel ini bakal kasih contoh konkret supaya tidak bikin warga lokal merasa tidak nyaman.
Orang Bali biasanya menyapa dengan "Om Swastiastu" atau sekadar mengangguk sambil melambai. Coba gunakan kata itu ketika bertemu penduduk atau pemandu, mereka pasti senang. Jika kamu belum lancar bahasa Indonesia, "Terima kasih" dan "Maaf" sudah cukup. Jangan lupa menunduk sedikit saat memberi salam, itu menunjukkan rasa hormat.
Jika kamu berada di pasar atau toko, hindari menawar terlalu keras. Sopan santun di Bali lebih menekankan pada senyum dan kesabaran. Tanyakan harga dengan lembut, lalu berikan uang dengan kedua tangan. Gestur ini memberi kesan bahwa kamu menghargai penjual.
Pura (candi) adalah tempat paling sakral di Bali. Jadi, pakaian harus menutupi bahu dan lutut. Kalau kamu lupa, biasanya ada sarung yang disediakan di pintu masuk, jadi pakailah itu. Tidak wajib memakai selendang khusus, yang penting menutupi area yang sensitif.
Di dalam pura, jangan berteriak, jangan menyentuh patung, dan jangan foto tanpa izin. Beberapa pura melarang foto di area tertentu karena dianggap mengganggu energi tempat. Jika ingin foto, pilih sudut yang tidak melanggar aturan dan tetap hening.
Saat berjalan di area pura, gunakan kaki kanan dulu, karena dalam kepercayaan Bali kaki kiri dianggap kurang bersih. Membawa tas besar atau botol minum ke dalam area suci juga sebaiknya dihindari, agar tidak mengotori tempat.
Selain pakaian, hindari menyentuh orang lain dengan tangan kanan saja. Tangan kanan dianggap bersih, jadi saat memberi sesuatu, gunakan tangan kanan atau keduanya.
Berinteraksi dengan hewan, terutama monyet di Ubud, harus hati-hati. Monyet suka mencuri makanan, jadi jangan beri makan secara langsung. Jika kamu ingin foto, beri jarak aman dan jangan mengganggu mereka.
Tiping tidak wajib, tapi sangat dihargai kalau pelayanan luar biasa. Jika kamu merasa puas dengan pemandu atau pelayan, berikan tip sekitar 5-10% dari total biaya. Jangan beri tip di tempat yang melarang, seperti restoran yang sudah termasuk layanan.
Terakhir, buang sampah pada tempatnya. Bali berjuang melawan sampah plastik, jadi gunakan botol minum yang bisa diisi ulang dan bawa kantong plastik sendiri. Sampah yang tertinggal di pantai atau jalanan akan berdampak buruk pada lingkungan dan citra wisatawan.
Intinya, etika di Bali itu tentang menghormati budaya, menjaga kebersihan, dan bersikap ramah. Dengan mengikuti beberapa aturan sederhana ini, kamu tidak hanya menikmati liburan yang menyenangkan, tapi juga meninggalkan kesan positif bagi penduduk setempat.